Workshop
Pemberdayaan Masyarakat: Perguruan Tinggi, Pemda dan CSR
Inisiasi
jejaring Stakeholder Triplehelix
Membangun Kebersamaan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
UTC UBAYA-TRAWAS MOJOKERTO: 15 – 16 MEI 2013
PENDAHULUAN
Sejalan dengan Tujuan
Renstra Pendidikan Tinggi 2010-2014 nomor tiga, yaitu ketersediaan
pendidikan tinggi indonesia yang
bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan
nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa, Ditjen
Dikti yakin bahwa
hal
tersebut dapat dicapai melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat di perguruan tinggi. Jika bercermin pada negara-negara maju,
maka tidak dapat disangkal bahwa salah satu faktor utama pendukung
kemajuan adalah kualitas pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang terus menerus
bergerak ke depan, sehingga
wajar
jika kualitas penelitian mereka berada di
garis depan ilmu
pengetahuan.
Dalam merekonstruksi sistem ekonomi, sosial, budaya dan politik, pendidikan tinggi harus terus berupaya menciptakan terobosan
baru untuk
menunjang pembangunan nasional
secara menyeluruh dan karenanya penelitian perlu diarahkan
pada inovasi dan tanggapan cepat
terhadap kebutuhan masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada
Masyarakat
(Ditlitabmas) terus berupaya
untuk
mengemas program
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara
simultan dan berkesinambungan
sesuai dengan perkembangan ipteks-sosbud
dan kebutuhan pembangunan. Reformulasi berbagai program penelitian merupakan
tanggapan atas
keinginan para
peneliti dan stakeholders serta sekaligus tanggapan atas kemajuan Ipteks itu sendiri.
Dikti telah berhasil mendorong
penelitian di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Hasil penelitian tersebut perlu diubah
menjadi inovasi dengan melakukan komersialisasi berupa kerjasama dengan mitra
industri atau pemerintah daerah dalam upaya untuk turut serta menyejahterakan masyarakat dan membangun
perekonomian Indonesia.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian
dan
pengabdian
kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana
diamanahkan oleh Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal
45 menegaskan bahwa
penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan
daya saing
bangsa. Dalam pasal tersebut juga ditegaskan bahwa
pengabdian kepada
masyarakat
merupakan kegiatan sivitas akademika
dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Agar tujuan dan standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi dapat dicapai,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), cq. Direktorat Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) mendorong dan memfasilitasi
para
dosen dalam melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna mendukung
peningkatan mutu pendidikan tinggi, daya saing bangsa, dan kesejahteraan rakyat secara terprogram dan berkelanjutan. Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Ditlitabmas mencakup semua bidang/rumpun ilmu diantaranya sebagaimana
skim-skim berikut:
- BIDANG PENELITIAN
1.
PENELITIAN UNGGULAN
PERGURUAN TINGGI
2.
PENELITIAN TIM PASCASARJANA
3.
PENELITIAN FUNDAMENTAL
4.
PENELITIAN HIBAH BERSAING
5.
PENELITIAN KERJASAMA ANTAR
PERGURUAN TINGGI (PEKERTI)
6.
PENELITIAN DISERTASI DOKTOR
7.
PENELITIAN DOSEN
PEMULA
8.
PENELITIAN UNGGULAN
STRATEGIS NASIONAL
9.
RISET
ANDALAN PERGURUAN TINGGI DAN INDUSTRI (RAPID)
10.
PENELITIAN KERJASAMA LUAR NEGERI DAN PUBLIKASI
INTERNASIONAL
11.
PENELITIAN KOMPETENSI
12.
PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL
13.
PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MP3EI
- BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1.
IPTEKS BAGI MASYARAKAT
(IbM)
2.
IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN
(IbK)
3.
PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR (IbPE)
4.
PROGRAM IPTEKS BAGI INOVASI DAN KREATIVITAS KAMPUS(IbIKK)
5.
PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH (IbW)
6.
PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH ANTARA
PT-CSR ATAU
PT-PEMDA-CSR
7.
PROGRAM HI-LINK
PERGURUAN
TINGGI DAN PERAN FLipMAS
FLipMAS
(Forum Layanan ipteks bagi Masyarakat) adalah sebuah wadah untuk menghimpun dan
menggerakkan kemahiran profesional pelaksana pengabdian kepada masyarakat
Perguruan Tinggi dalam mengaktualisasikan peradaban masyarakat di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Flipmas berkewajiban memetakkan
permasalahan kewilayahan untuk mensinergikan kemahiran akademik Perguruan Tingg
Wilayah. Caranya adalah memandu dan membka akses akademi bermasyarakat serta
mengekspose kinerja forum kepada pemangku kepentingan kewilayahan melalui
ekshibisi-ekshibisi jurnal aplikasi Ipteks.
Hari
Juma’t, 4 Maret 2011 merupakan hari bersejarah bagi FlipMAS Jawa Timur yang kemudian diberikan nama LEGOWO. Nama Legowo digunakan
sesuai dengan budaya Jawa yang berakar di masyarakat yang bermakna bisa
menerima kenyataan dengan hati yang lapang. Dengan demikian diharapkan seluruh
anggota yang bergabung dalam FLipMAS LEGOWO harusnya orang-orang yang sabar
serta nerimo dalam menghadapi masyarakat dengan heterogenitasnya.
Sejalan dengan Tujuan Renstra Pendidikan Tinggi 2010-2014 nomor tiga, yaitu ketersediaan pendidikan tinggi indonesia yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan
nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa, Ditjen
Dikti yakin bahwa
hal
tersebut dapat dicapai melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat di perguruan tinggi. Jika bercermin pada negara-negara maju,
maka tidak dapat disangkal bahwa salah satu faktor utama pendukung
kemajuan adalah kualitas pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang terus menerus
bergerak ke depan, sehingga
wajar
jika kualitas penelitian mereka berada di
garis depan ilmu
pengetahuan.
Dalam merekonstruksi sistem ekonomi, sosial, budaya dan politik, pendidikan tinggi harus terus berupaya menciptakan terobosan
baru untuk
menunjang pembangunan nasional
secara menyeluruh dan karenanya penelitian perlu diarahkan
pada inovasi dan tanggapan cepat
terhadap kebutuhan masyarakat, misalnya hasil penelitian yang dilindungi oleh Hak
Kekayaan Intelektual (HKI), seperti antara lain hak paten dan teknologi tepat guna.
Bidang penelitian
tidak harus selalu diartikan berorientasi pada produk dengan melupakan kajian ipteks-sosbud
mendasar yang dalam jangka panjang yang akan berdampak pada
kemajuan ekonomi dan daya saing bangsa. Sama
halnya dengan bidang penelitian, bidang
pengabdian kepada masyarakat juga mendapatkan perhatian untuk dikembangkan dan hal ini merupakan salah satu faktor yang
membedakan antara darma pendidikan tinggi di Indonesia dengan darma perguruan tinggi
di negara-negara lain.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (Ditlitabmas) terus berupaya
untuk
mengemas program
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara
simultan dan berkesinambungan
sesuai dengan perkembangan ipteks-sosbud
dan kebutuhan pembangunan. Reformulasi berbagai program penelitian merupakan
tanggapan atas
keinginan para
peneliti dan stakeholders serta sekaligus tanggapan atas kemajuan Ipteks itu sendiri.
Menyadari pentingnya
peran penelitian di perguruan tinggi, Ditjen Dikti perlu mendorong
terbangunnya sistem inovasi daerah dan nasional yang
dapat memberikan jawaban atas berbagai
persoalan
daerah,
nasional maupun global.
Sesuai dengan
kapasitasnya dan dilandasi
oleh
kepentingan
nasional, Ditjen Dikti
mengembangkan
pusat-pusat
unggulan
nasional dengan memanfaatkan kepakaran yang ada di berbagai perguruan tinggi dengan
fokus tertentu, baik berbasis sektor,
komoditas, maupun isu strategis nasional,
dengan melibatkan berbagai disiplin keilmuan. Strategi yang dilakukan oleh Ditjen Dikti adalah dengan memberikan kewenangan yang lebih luas dalam pengelolaan penelitian kepada
perguruan tinggi
melalui program
Desentralisasi
Penelitian,
sedangkan untuk isu-isu yang
bersifat strategis nasional diwadahi melalui
Program Penelitian Kompetitif
Nasional.
Dikti telah berhasil mendorong
penelitian di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Hasil penelitian tersebut perlu diubah
menjadi inovasi dengan melakukan komersialisasi berupa kerjasama dengan mitra
industri atau pemerintah daerah dalam upaya untuk turut serta menyejahterakan masyarakat dan membangun
perekonomian Indonesia.
Sebuah temuan yang
tidak
dikomersialisasikan bukan
merupakan inovasi teknologi, melainkan merupakan invensi teknologi. Berbagai program pengembangan kewirausahaan dengan industri mitra
dan pemerintah daerah harus berlandaskan kepada inovasi teknologi mengingat bahwa
kemajuan sebuah negara tidak dapat dicapai tanpa
pembangunan ekonomi
yang berlandaskan pada
teknologi dan pengetahuan.
Agenda pemberdayaan masyarakat FLipMAS
Legowo Jawa Timur berkomitmen untuk
memberdayakan masyarakat dan mengimplementasikan program-program pemberdayaan.
Singkronisasi program dan gerakan pemberdayaan masyarakat perlu saling
bersinergi, sehingga apa yang menjadi program pemberdayaan masyarakat khususnya
di Jawa Timur bisa menjadi sebuah gerakan yang masif sampai di tingkat ”grass
root”.
Oleh karena itu untuk
mengatasi berbagai macam kendala yang ada dan untuk lebih mensinergikan program
serta menguatkan kapasitas profesional pendidik masyarakat (Prodikmas), pengurus
FLipMAS dan stakeholder pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur, maka FLipMAS Legowo melaksanakan workshop pemberdayaan ini, sehingga ke depan apa yang menjadi program dan gerakan pemberdayaan
masyarakat jauh lebih massif dan membumi di Masyarakat.
WAKTU DAN TEMPAT
PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan Workshop dilaksanakan pada tangal 15-16 Mei 2013 di Desa Tamiajeng-Trawas Mojokerto.
BENTUK KEGIATAN
1.
Amanah Ketua
FLipMAS Indonesia Penguatan Nilai Pemberdayaan Masyarakat
2.
Keynotespeech : Sinergi
Triple Helix Akademisi Bisnis dan Pemerintah
3.
Penguatan Kapasitas Pengurus dan Anggota FLipMAS
4.
Testimoni
Pelaksanaan Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dirjen Dikti
TUJUAN
1. Penguatan Kapasitas Anggota dan Pengurus FLipMAS
Legowo Jawa Timur serta Stakeholder Proram Pemberdayaan (Pemerintah dan CSR)
2.
Sinergisitas Program dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat.
3.
Sinergi, Koordinasi dan Konsolidasi Penggiat Organisasi dan Lembaga
Pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur (Pemerintah dan CSR)
PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Workshop ini adalah Forum
Layanan Ipteks bagi Masyarakat (FLipMAS) Legowo Jawa Timur yang bekerjasama dengan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Surabaya (UBAYA)
Surabaya.
PESERTA
Peserta Workshop terdiri dari:
1. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten atau Kota
2. Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten atau Kota
3. CSR
BUMN dan Perusahaan Swasta
4. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kabupaten atau Kota
5. Lembaga
Pemberdayaan Kabupaten atau Kota
6. LPPM/LPM Perguruan Tinggi,
7. Pengurus
dan Anggota FLipMAS
8. Lembaga
Swadaya Masyarakat
Biaya
1. Anggota FLipMAS :
Rp. 750.000
2. Perguruan Tinggi & PEMDA : Rp. 1.000.000
3. Perusahaan / Lembaga Lain : Rp. 1.500.000
Yang berminat mengikuti kegiatan tersebut, bisa menghubungi kontak Sekretariat Panitia an. Dr. Enny Dyah 0811364969