Jumat, 01 Juni 2012

AKTUALISASI PPM FLipMAS LEGOWO


Ketua FLipMAS Legowo (Tengah) Menjelaskan Progres
Kerjakeras Prodikmas Legowo

Gerak langkah FLipMAS Legowo makin nyata,  bisa menjadi kebanggaan kerja bersama masyarakat Perguruan Tinggi Se Jawa Timur, betapa tidak dalam hitungan satu tahun tiga bulan forum layanan iptek bagi masyarakat ini telah mampu menarik perhatian beberapa Pemerintah Daerah di Jawa Timur dan menaruh harapan besar untuk bermitra dalam pengembangan daerahnya. Mereka berdalih bahwa kerja bersama antar pakar dari berbagai perguruan tinggi yang terwadahi dalam FLipMAS bisa menjadi pemecah model pengabdian masyarakat selama ini yang dianggap sekedar 'formalitas' , tidak tuntas, kurang bermutu dan tidak memberi dampak pada masyarakat selama ini. Beberapa daerah yang dengan tangan terbuka mengajak bekerjasama dan sudah mulai memetakan permasalahan daerahnya adalah pemerintah daerah Malang, Situbondo,  Probolinggo, Jombang, Nganjuk dan yang sedang tahapan menunggu adalah pemerintah daerah Mojokerto (TOGA dan Obat Tradisional), Pamekasan (Batik Madura), Blitar, Kediri, Trenggalek, Lumajang, Pasuruan, Bondowoso. 

Melalui program pengabdian yang menjadi program tahunan DP2M Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PROdikMAS yang tergabung dalam FLipMAS Legowo menggagas program Iptek Bagi Wilayah (IbW), Iptek Bagi Masyarakat (IbM), Iptek Bagi Produk Eksport (IbPE) yang hibah dananya bisa dimanfaatkan bagi kepentingan pengembangan masyarakat. Pendanaan Iptek Bagi Wilayah adalah sebesar 100 juta pertahun dan memungkinkan untuk program 3 tahun, syarat IbW harus sinergis dengan program yang direncanakan pemerintah daerah dan harus ada sharring dana yang juga dianggarkan pemerintah daerah untuk program tersebut. Bagi pemerintah daerah yang serius mengembangkan daerahnya sangat antusias dengan program ini. Walau dananya tidak besar untuk 'alokasi daerah' tetapi dampak gerakan masyarakatnya sering lebih besar dari dana tersebut. Demikian untuk IbPE dananya juga 100 juta pertahun dan bisa diprogram untuk 3 tahun. Sedangkan untuk IbM sangat luas penerapannya bisa pada masyarakat produktif, mau produktif maupun masyarakat yang non produktif, program ini termasuk program yang paling banyak diusulkan dengan dana per program maksimal 50 juta. 

Keterbukaan peran FLipMAS yang selalu dipaparkan kepada jajaran pimpinan Daerah yang telah terjalin kemitraan bahkan telah mendorong pelibatan FLipMAS pada kegiatan pelaksanaan program yang direncanakan daerah, dan tidak hanya yang berkait dengan agenda PPM DP2M Dikti. Hal seperti inilah yang kemudian juga menjadi tantangan PROdikMAS Legowo untuk selalu cermat dan kreatif melihat peta permasalah wilayah lalu melahirkan gagasan-gagasan 'pengembangan program' dari program yang telah direncanakan pemerintah daerah bersama DPRD setempat. Program unggulan yang telah digagas FLipMAS Legowo untuk daerah Situbondo misalnya Program Pasar Seni dan Pusat Oleh-Oleh, Pengolahan Ikan di Kec. Jangkar, Aneka Produk Makanan di Panarukan, Desa Wisata di Wonorejo, Ekowisata di Sumberwaru; untuk Probolinggo misalnya Program Pendidikan; untuk Jombang misalnya  Konservasi dan TTG di Kecamatan Bareng, Agribisnis Kecamatan Mojowarno; untuk Kota Malang dan Kabupaten Malang  misalnya Program Efisiensi Penerangan Jalan Umum; daerah Nganjuk untuk program Energi Alternatif, UMKM, dan  Technopark Rice Estate

Dalam menyongsong gerakan FLipMAS Legowo yang lebih progresif dan memiliki daya tawar membangun kemitraan yang lebih luas dan berdaya, maka FLipMAS Legowo lagi berupaya keras menyusun dan memiliki 'profil kelembagaan' yang bagus dan lengkap. Profil ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai gerakan baru 'Legowo' menggandeng CSR dan mitra kerja lainnya seperti pemerintah daerah dan tidak hanya bertumpu pada program  kucuran dari DP2M Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal yang menggembirakan di Legowo adalah gairah bertemu, berdiskusi, dan keguyubannya yang makin kental. Semoga ini terus terpelihara.