![]() |
Ketua FLipMAS Legowo (Tengah) Menjelaskan Progres Kerjakeras Prodikmas Legowo |
Gerak langkah FLipMAS Legowo makin nyata, bisa menjadi kebanggaan kerja bersama masyarakat Perguruan Tinggi Se Jawa Timur, betapa tidak dalam hitungan
satu tahun tiga bulan forum layanan iptek bagi masyarakat ini telah mampu
menarik perhatian beberapa Pemerintah Daerah di Jawa Timur dan menaruh harapan
besar untuk bermitra dalam pengembangan daerahnya. Mereka berdalih bahwa kerja
bersama antar pakar dari berbagai perguruan tinggi yang terwadahi dalam FLipMAS
bisa menjadi pemecah model pengabdian masyarakat selama ini yang dianggap sekedar 'formalitas' , tidak tuntas, kurang bermutu dan
tidak memberi dampak pada masyarakat selama ini. Beberapa daerah yang
dengan tangan terbuka mengajak bekerjasama dan sudah mulai memetakan
permasalahan daerahnya adalah pemerintah daerah Malang, Situbondo,
Probolinggo, Jombang, Nganjuk dan yang sedang tahapan menunggu adalah pemerintah
daerah Mojokerto (TOGA dan Obat Tradisional), Pamekasan (Batik Madura), Blitar, Kediri, Trenggalek, Lumajang, Pasuruan, Bondowoso.
Melalui program pengabdian yang menjadi
program tahunan DP2M Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, PROdikMAS yang
tergabung dalam FLipMAS Legowo menggagas program Iptek Bagi Wilayah (IbW),
Iptek Bagi Masyarakat (IbM), Iptek Bagi Produk Eksport (IbPE) yang hibah
dananya bisa dimanfaatkan bagi kepentingan pengembangan masyarakat. Pendanaan
Iptek Bagi Wilayah adalah sebesar 100 juta pertahun dan memungkinkan untuk
program 3 tahun, syarat IbW harus sinergis dengan program yang direncanakan
pemerintah daerah dan harus ada sharring dana yang juga dianggarkan pemerintah
daerah untuk program tersebut. Bagi pemerintah daerah yang serius mengembangkan
daerahnya sangat antusias dengan program ini. Walau dananya tidak besar untuk
'alokasi daerah' tetapi dampak gerakan masyarakatnya sering lebih besar dari
dana tersebut. Demikian untuk IbPE dananya juga 100 juta pertahun dan bisa
diprogram untuk 3 tahun. Sedangkan untuk IbM sangat luas penerapannya bisa pada
masyarakat produktif, mau produktif maupun masyarakat yang non produktif,
program ini termasuk program yang paling banyak diusulkan dengan dana per
program maksimal 50 juta.
Keterbukaan peran FLipMAS yang selalu dipaparkan
kepada jajaran pimpinan Daerah yang telah terjalin kemitraan bahkan telah
mendorong pelibatan FLipMAS pada kegiatan pelaksanaan program yang direncanakan
daerah, dan tidak hanya yang berkait dengan agenda PPM DP2M Dikti. Hal seperti
inilah yang kemudian juga menjadi tantangan PROdikMAS Legowo untuk selalu
cermat dan kreatif melihat peta permasalah wilayah lalu melahirkan
gagasan-gagasan 'pengembangan program' dari program yang telah direncanakan
pemerintah daerah bersama DPRD setempat. Program unggulan yang telah digagas
FLipMAS Legowo untuk daerah Situbondo misalnya Program Pasar Seni dan Pusat Oleh-Oleh, Pengolahan Ikan di Kec. Jangkar, Aneka Produk Makanan di Panarukan, Desa Wisata di Wonorejo, Ekowisata di Sumberwaru; untuk Probolinggo
misalnya Program Pendidikan; untuk Jombang misalnya Konservasi dan TTG di Kecamatan Bareng, Agribisnis Kecamatan Mojowarno; untuk Kota Malang dan Kabupaten Malang misalnya Program Efisiensi Penerangan Jalan Umum; daerah Nganjuk untuk program Energi Alternatif, UMKM, dan Technopark Rice Estate
Dalam menyongsong gerakan FLipMAS Legowo yang lebih progresif dan memiliki daya tawar membangun kemitraan yang lebih luas dan berdaya, maka FLipMAS Legowo lagi berupaya keras menyusun dan memiliki 'profil kelembagaan' yang bagus dan lengkap. Profil ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai gerakan baru 'Legowo' menggandeng CSR dan mitra kerja lainnya seperti pemerintah daerah dan tidak hanya bertumpu pada program kucuran dari DP2M Dikti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal yang menggembirakan di Legowo adalah gairah bertemu, berdiskusi, dan keguyubannya yang makin kental. Semoga ini terus terpelihara.